KaWaN BaiK



Bukannya
senang nak cari kawan yang baik.
Bukan senang juga nak menjadi kawan yang baik.

Kawan yang baik tak pernah mengumpat di belakang kawan baiknya.
Kawan yang baik tak pernah cemburu dengan kejayaan kawan baiknya.
Sebaliknya kawan yang baiklah yang paling banyak membantu
kawan baiknya untuk mencapai kejayaan.

Kawan yang baik tak pernah mempengaruhi kawan baiknya untuk
membuat perkara yang buruk dan sia-sia.
Kawan yang baik adalah orang yang selalu menasihati kawan baiknya
untuk berbuat kebaikan.

Kawan yang baik adalah orang pertama yang akan dicari bila tiba masa sedih
atau gembira.
Kawan baik menjadi tempat kita meluahkan perasaan yang tak dapat diluahkan
kepada kawan biasa.

Kawan yang baik tak pernah memaksa kawan baiknya untuk sentiasa berada di
sisinya.
Kawan yan g baik tak pernah melarang kawan baiknya untuk berkawan dengan
kawan yang baik. Kawan yang baik tak pernah cemburu jika kawan baiknya
mempunyai ramai kawan baik, kerana kawan yang baik tahu apa yang paling
baik untuk kawan baiknya.

Kawan yang baik akan sentiasa mendoakan kesejahteraan dan kebahagiaan kawan
baiknya di dunia dan di akhirat di dalam doanya.

Kita adalah kawan yang baik jika kita faham bahawa kawan baik kita bukanlah
seorang yang sempurna. Kita adalah kawan yang baik jika kita menjadi kawan
yang baik kepada kawan baik kita.

Kita bukanlah kawan yang baik jika kita tidak menghargai kawan baik kita,
kerana kawan yang baik akan sentiasa menghargai kawan baiknya.

Kita bukanlah kawan yang baik jika kita tidak memberitahu perkara yang baik
kepada kawan baik kita, kerana kawan yang baik akan selalu menyampaikan
perkara yang baik kepada kawan baiknya.



Abu Isma'il Muslim al-Atsari


Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. (Al-Baqarah: 150)
Sesunggahnya itu tidak lain hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang orang masyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi tahutlah kepada-Ku jika kamu benar-benar orang yang beriman. (Ali Imran: 175)
Dan hanya kepada-Kalah kamu harus takut. (Al-Baqarah: 40)

Seorang mukmin itu tidak takut kepada siapapun kecuali kepada Allah,kecuali takut secara naluri (maka ini tidak terlarang), seperti seseorang yang takut terhadap ular, sebagaimana pernah terjadi pada Kaliimullah (Nabi yang diajak bicara oleh Allah, yaitu Nabi Musa),

Maka Musa merasa takut dalam hatinya. (Thaahaa: 67)


Takut kepada Allah timbul karena puncak dorongan untuk mentaati-Nya dan takut terkena siksa/bencana apabila bermaksiat kepada-Nya adalah tauhid, iman dan ibadah, bahkan merupakan rukun ibadah yang besar dan termasuk amalan hati.


Takut Yang Benar
Takut kepada Allah yang sebenarnya dan yang terpuji adalah takut dari apa yang diharamkan oleh Allah dan melaksanakan perintah-perintah- Nya.
Rasulullah bersabda : Barangsiapa takut niscaya dia berangkat di waktu akhir malam, dan barangsiapa berangkat di waktu akhir malam niscaya dia mencapai tempat tujuan. Ketahuilah sesungguhnya barang dagangan Allah itu mahal, ketahuilah sesungguhnya barang dagangan Allah itu adalah surga.

Imam Ibnu Abil `Izzi al-Hana berkata:
"Seorang hamba wajib untuk takut dan berharap (kepada Allah), dan sesungguhnya takut yang terpuji dan yang sebenarnya adalah yang menghalangi pemiliknya dari apa-apa yang diharamkan oleh Allah. Apabila (takut) itu melewati batas, dikhawatirkan dia terjatuh pada sikap putus asa."

"Dan setiap orang, apabila engkau takut terhadapnya, niscaya engkau lari darinya, kecuali (takut) terhadap Allah Ta'ala, karena sesungguhnya apabila engkau takut terhadap-Nya, niscaya engkau lari kepada-Nya. Maka seseorang yang takut (kepada Allah) itu, dia lari dari Rabbnya menuju Rabbnya."

Dengan kata lain, takutnya seorang hamba kepada Allah itu tidak seperti takutnya Iblis/setan kepada Allah.
Mengapa? Karena takutnya setan/iblis kepada Allah tidak mendorongnya untuk tunduk dan taat kepada-Nya, melainkan membuatnya enggan dan sombong/takabbur untuk taat kepada-Nya.

Dan ketika setan menjadikan mereka (orang-orang kafir Quraisy-) memandang baik pekerjaan mereka, dan mengatakan:
"Tidak ada seorang manusiapun yang dapat menang terhadap kamu pada hari ini dan sesungguhnya saya ini adalah
pelindungmu" . Maka tatkala kedua pasukan itu telah dapat sating lihat-melihat (berhadapan pada perang Badar-pen), setan itu balik ke belakang seraya berkata : "Sesungguhnya saya berlepas diri dari kamu, sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kalian tidak dapat melihat, sesungguhnya saya takut kepada Allah." Dan Allah sangat keras siksa-Nya. (Al- Anfal: 48)

(Bujukan orang-orang Manak itu adalah) seperti (bujukan) setan ketika dia berkata kepada manusia: "Karlah kamu", maka tatkala manusia itu telah kar, setan berkata: "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta alam." (Al- Hasyr: 16)

Catatan Terbaru Laman utama